Eksportir bisa mengelola melalui pinjaman Bank atau kerjasama dengan mitra Bab 1X Qnalisis Vaaha Tani jahe Setiap kegiatan budidaya punya arah sebagai aktivitas bisnis.
an Bisnis yang mengandalkan komoditas pertanian disebut deng agribisnis.
Petani menanam sayur-sayuran, padi, dan tanaman lain tentu bertujuan untuk mendapatkan penghasilan.
Dalam skala besar, pengusaha membangun perkebunan teh, perkebunan kopi, atau perekebunan kelapa sawit sebagai usaha memperoleh penghasilan.
Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) membangun lahan di sepanjang nusantara juga untuk ajang bisnis dengan memanfaatkan sumber daya pertanian di Indonesia.
lihat juga : Paket wisata LA MAISON ARABE Marrakech, Maroko
Jutaan hektar maupun hanya beberapa ratus meter persegi harus menghitung mengenaipembiayaannya.Manfaat paling sederhananya untuk mengetahui pengeluaran (input) dan pemasukan (output).
Apakah kegiatan budidaya untung, rugi, atau impas? Dalam analisis usaha tani, tentu akrab dengan biaya produksi seperti benih, pupuk, pestisida, sewa alat, sewa tanah, biaya tenaga kerja, serta biaya keperluan-keperluan lain.
Selanjutnya akan dihitung atan petani, keuntungan, benefit per cost ratio (B/C ratio), dan break event point (BEP) Benefit per cos t per cost ratio (B/C ratio) bisa juga diartikan perbandingan endapatan (output) dengan pengeluaran (input).
Dari shitungan B/C ratio bisa diketahui kelayakan suatu kegiatan ha Untuk mencari B/C ratio, bagi atau bandingkan banyaknya endapatan dengan pengeluaran.
Jika hasilnya Jika hasilnya >1 maka kegiatan usaha Jika hasilnya 1 bisa dikatakan impas.
Tapi, untuk kegiatan budidaya sekiranya B/C ratio 1 bisa dikatakan rugi.
Karena meski usaha.
pe pendapatan dan pengeluaran seimbang, tapi sudah rugi waktu.
Manfaat menghitung break event point (BEP), yakni untuk mengetahui titik impas kegiatan usaha budidaya dan usaha lain.
Titik impas tersebut diperoleh dengan menentukan harga jual yang pas terhadap jumlah produk yang dihasilkan.
Selain itu, titik impas juga diperoleh dengan menghitung jumlah produksi yang harus dihasilkan Karena penghitungan BEP perlu dijabarkan dengan rumus, maka akan dibahas di bagian selanjutnya sekaligus mencari titik impas budidaya jahe berdasarkan hasil di lapangan.
1.Analisis usgha Budidaya Jahe secara Monokultur Ada tiga jenis jahe yang biasa dibudidayakan yaitu jahe gajah, jahe merah, dan jahe emprit.
Jahe gajah dengan ukuran rimpang paling besar hasil produksinya lebih banyak ketimbang jahe merah dan jahe emprit.
Jahe gajah mampu berproduksi 15-25 ton dan jahe emprit 10-15 ton
Penghitungan analisis usaha kali ini merujuk berdasarkan di lapangan, yang membudidayakan jahe emprit.
Berikut ini analisis usaha tani budidaya jahe emprit secara monokultur.
Skala kegiatan budidaya seluas 1 Ha.
Produksi diasumsikan sebanyak 10 ton atau 10.000 Kg, dengan kisaran harga jual Rp 15.000,- per kg. Budidaya Jahe Emprit Pengeluaran (input) Biaya Tetap (fixed cost) a.
Sewa tanah luas 1 Ha Rp 6.000.000, Rp 1.500.0oo, Rp 650.000,+ .Sewa gudang Biaya penyusutan alat subtotal Rp 8.150.000, ya Tidak Tetap (Variable cost) Bbit 1,500 kg (1,5 ton) @Rp 25,000, Rp 37500.000, Pupuk Organik 20 ton @Rp 500.000,-Rp 10.000.000, Anorganic 1 ton (Za Bersubsidi) @Rp 1.400,/kg Herbisida 11 Bia Rp 1.400.0oo, Rp 90.000, .
Insektisida 3 kg@Rp 100.000, Rp 30o.000,- .
Fungisida 3 kg @Rp 126.000, Rp 378.0oo, .
Tenaga Kerja 500 HOK@Rp 40.000, Rp 20.000.000, Subtototal Rp 69.668.000,- Input total # Biaya tetap + Biaya tidak tetap - Rp 77.818.000, 2 Pendapatan Petani (output) Cara menghitung untuk mencari pendapatan petani yaitu: Hasil produksi x Harga jual-10.000 KgxRp15.000, Rp150.000.000, Laba Bersih Cara menghitung untuk mencari laba bersih yaitu: Pendapatan petani-Pengeluaran (Rp 150.00o.000,-) -(Rp 77.818.000,Rp 72.182.000,- 4 Benefit per cost ratio (B/C ratio) Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya, B/C ratio adalah perbandingan antara output dengan input.
Jika lebih dari 1, maka usaha dikatakan untung atau layak.
Jika sama atau kurang dari 1, maka usaha dikatakan rugi atau tidak layak.
an Bisnis yang mengandalkan komoditas pertanian disebut deng agribisnis.
Petani menanam sayur-sayuran, padi, dan tanaman lain tentu bertujuan untuk mendapatkan penghasilan.
Dalam skala besar, pengusaha membangun perkebunan teh, perkebunan kopi, atau perekebunan kelapa sawit sebagai usaha memperoleh penghasilan.
Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) membangun lahan di sepanjang nusantara juga untuk ajang bisnis dengan memanfaatkan sumber daya pertanian di Indonesia.
lihat juga : Paket wisata LA MAISON ARABE Marrakech, Maroko
Besar atau kecil kegiatan budidaya harus selalu diperhitungkan.
Jutaan hektar maupun hanya beberapa ratus meter persegi harus menghitung mengenaipembiayaannya.Manfaat paling sederhananya untuk mengetahui pengeluaran (input) dan pemasukan (output).
Apakah kegiatan budidaya untung, rugi, atau impas? Dalam analisis usaha tani, tentu akrab dengan biaya produksi seperti benih, pupuk, pestisida, sewa alat, sewa tanah, biaya tenaga kerja, serta biaya keperluan-keperluan lain.
Selanjutnya akan dihitung atan petani, keuntungan, benefit per cost ratio (B/C ratio), dan break event point (BEP) Benefit per cos t per cost ratio (B/C ratio) bisa juga diartikan perbandingan endapatan (output) dengan pengeluaran (input).
Dari shitungan B/C ratio bisa diketahui kelayakan suatu kegiatan ha Untuk mencari B/C ratio, bagi atau bandingkan banyaknya endapatan dengan pengeluaran.
Jika hasilnya Jika hasilnya >1 maka kegiatan usaha Jika hasilnya 1 bisa dikatakan impas.
Tapi, untuk kegiatan budidaya sekiranya B/C ratio 1 bisa dikatakan rugi.
Karena meski usaha.
pe pendapatan dan pengeluaran seimbang, tapi sudah rugi waktu.
Manfaat menghitung break event point (BEP), yakni untuk mengetahui titik impas kegiatan usaha budidaya dan usaha lain.
Titik impas tersebut diperoleh dengan menentukan harga jual yang pas terhadap jumlah produk yang dihasilkan.
Selain itu, titik impas juga diperoleh dengan menghitung jumlah produksi yang harus dihasilkan Karena penghitungan BEP perlu dijabarkan dengan rumus, maka akan dibahas di bagian selanjutnya sekaligus mencari titik impas budidaya jahe berdasarkan hasil di lapangan.
1.Analisis usgha Budidaya Jahe secara Monokultur Ada tiga jenis jahe yang biasa dibudidayakan yaitu jahe gajah, jahe merah, dan jahe emprit.
Jahe gajah mampu berproduksi 15-25 ton dan jahe emprit 10-15 ton
Ketiganya memiliki hasil produksi berbeda- beda sesuai ukuran rimpang.Jahe gajah dengan ukuran rimpang paling besar hasil produksinya lebih banyak ketimbang jahe merah dan jahe emprit.
Jahe gajah mampu berproduksi 15-25 ton dan jahe emprit 10-15 ton
Penghitungan analisis usaha kali ini merujuk berdasarkan di lapangan, yang membudidayakan jahe emprit.
Berikut ini analisis usaha tani budidaya jahe emprit secara monokultur.
Skala kegiatan budidaya seluas 1 Ha.
Produksi diasumsikan sebanyak 10 ton atau 10.000 Kg, dengan kisaran harga jual Rp 15.000,- per kg. Budidaya Jahe Emprit Pengeluaran (input) Biaya Tetap (fixed cost) a.
Sewa tanah luas 1 Ha Rp 6.000.000, Rp 1.500.0oo, Rp 650.000,+ .Sewa gudang Biaya penyusutan alat subtotal Rp 8.150.000, ya Tidak Tetap (Variable cost) Bbit 1,500 kg (1,5 ton) @Rp 25,000, Rp 37500.000, Pupuk Organik 20 ton @Rp 500.000,-Rp 10.000.000, Anorganic 1 ton (Za Bersubsidi) @Rp 1.400,/kg Herbisida 11 Bia Rp 1.400.0oo, Rp 90.000, .
Insektisida 3 kg@Rp 100.000, Rp 30o.000,- .
Fungisida 3 kg @Rp 126.000, Rp 378.0oo, .
Tenaga Kerja 500 HOK@Rp 40.000, Rp 20.000.000, Subtototal Rp 69.668.000,- Input total # Biaya tetap + Biaya tidak tetap - Rp 77.818.000, 2 Pendapatan Petani (output) Cara menghitung untuk mencari pendapatan petani yaitu: Hasil produksi x Harga jual-10.000 KgxRp15.000, Rp150.000.000, Laba Bersih Cara menghitung untuk mencari laba bersih yaitu: Pendapatan petani-Pengeluaran (Rp 150.00o.000,-) -(Rp 77.818.000,Rp 72.182.000,- 4 Benefit per cost ratio (B/C ratio) Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya, B/C ratio adalah perbandingan antara output dengan input.
Jika lebih dari 1, maka usaha dikatakan untung atau layak.
Jika sama atau kurang dari 1, maka usaha dikatakan rugi atau tidak layak.
Comments
Post a Comment